Sejarah dan Asal-Usul Kabupaten Majalengka Jawa Barat
Majalengka adalah Kabupaten yang berada di Jawa Barat, sebagai Kota Kabupaten tentunya wilayah ini memiliki riwayat dan asal-usulnya sendiri.
Nyaris tiap orang Majalengka Yakin jika Majalengka datang dari bahasa Cirebon yakni dari kata Majae dan Sangat jarang, kata [Maja-e] berniat [Buah Majanya] sedang kan kata [Langka] berniat [Hilang/Ora ana/Langka].
Timbulnya Kata Majae Sangat jarang yang selanjutnya digunakan sebagai nama Kabupaten yang bersebelahan dengan Cirebon dan Indramayu ini dikaitk-kaitkan dengan bentrokan Nyi Rambut Kasih sebagai Ratu Sindangkasih yang saat itu masih merengkuh Hindu-Budha Versus Cirebon yang Islam.
Diceritakan ucapnya "Orang Cirebon cari buah Maja di Sindangkasih untuk jadi bahan beberapa obat (ada peluang obat malaria) tetapi sang Ratu karena tidak suka sama orang Cirebon selanjutnya membabad habis pohon maja itu, hingga saat orang Cirebon sampai ke Sindangkasih mereka orang Cirebon itu berbicara "MAJAE LANGKA=BUAH MAJANYA HILANG'".
Terakhir sesudah penguasa Sindangkasih seterusnya merengkuh Islam, dikisahkan kata Majae Sangat jarang itu dipakai untuk gantikan nama Sindangkasih, sebagai penghormatan ke orang Cirebon yang sudah mengislamkan Sindangkasih. Hingga kemudian munculah Keadipatian Majalengka yang bercorak Islam gantikan Sindangkasih Kerajaan yang bercorak Hindu Budha.
Anda yakin dengan cerita itu? Yakin jika Majalengka itu aslinya dari kata Majae-Langka?
Sebenarnya penulis yakin jika Majae Sangat jarang Itu datang dari bahasa Cirebon tetapi maknanya bukan buah Majanya Lenyap, tetapi "Kabupaten Maja-nya Lenyap" nach, dan berkenaan timbulnya nama Majalengka yang dihubung-hubungkan dengan Nyi Rambut Kasih Ratu Kerajaan Sindang Kasih Versus Cirebon itu, benar-benar 100% penulis tidak memercayainya. Ingin tahu argumennya?
Jadi begiini:
Alasan Pertama Majalengka
Apa faktanya bila kata Majalengka itu berniat "Kabupaten Maja nya Lenyap" ?, begitu faktanya:
Kabupaten Majalengka dibangun pada Tahun 1840 Masehi, Majalengka dibangun sebelumnya setelah hilangkan Kabupaten lama yang namanya Kabupaten Maja, saat itu ibukota Kabupaten Maja berada di Sindangkasih, sesudah kabupaten Maja dihilangkan selanjutnya dibangunlah kabupaten Majalengka.
Diberi nama Kabupaten Majalengka karena memiliki tujuan Kabupaten ini dibangun karena awalnya hilangkan Kabupaten Maja, karena kata Majae Sangat jarang memiliki arti Pupusnya atau Lenyapnya Kabupaten Maja diganti dengan Kabupaten baru yang selanjutnya diberi nama Majalengka.
Bukti benar dari asal mula berdirinya Kabupaten Majalengka yang gantikan Kabupaten Maja iitu ialah Besluit Belanda (Cabang Keresidenan Cirebon) yang mengatakan jika :
Semenjak 11 Februari 1840 nama Kabupaten Maja diganti jadi Kabupaten Majalengka. Besluitnya mengeluarkan bunyi:
Besluit Mengenai Pergantian Kab Maja Jadi Majalengka |
Text: Verandering van den naam van het regentschap Madja (residentie Cheribon), alsmede van den zetel van hetzelve, thans genaamd Sindang-Kassie, in dien van Madja-Lengka.
Tersentuh: "Verandering" [perubahan] "van de naam" [nama] "van het regentschap Madja (Residentie Cheribon)" [keregenan/kabupaten Madja (karesidenan Cirebon)], "alsmede" [sekaligus juga] "van den zetel van hetzelve" [tempat posisinya/ibu kotanya yang baru], "thans genaamd Sindang-Kassie" [yang saat saat ini namanya Sidangkasih]," in dien van Madja-Lengka" [untuk seterusnya (dinamakan) Majalengka)".
Pemikiran anda telah tercerahkan sampai sini.....? Pernah mikir mengapa harus berita dari Belanda yang di yakin ? Ya kerana di saat itu (1840) kita di bawah jajahan Belanda menjadi yang memiliki hak mengizinkan peralihan, tambahan atau bahkan juga penghilangan pemerintah ya Belanda, dan peristiwa-kejadian semacam ini di tulis dalam Administrasi Belanda, kan Demikian.
Alasan Kedua Penamaan Majalengka
Seterusnya, mengapa sich penulis tidak yakin dengan cerita Nyi Rambut Kasih Versus Cirebon yang mengakibatkan munculnya Majelengka ?
Untuk menjawab permasalahan ini penulis menyajikan dahulu cerita berkenaan Nyi Rambut Kasih Versus Cirebon, yang mana cerita ini dipercaya oleh banyak orang Majalengka, agar terang, begitu ceritanya:
Dulu di daerah yang sekarang disebutkan Kab Majalengka berdiri Kerajaan Sindangkasih yang dipegang dengan seorang ratu yang namanya Nyimas Rambut Kasih. Ratu ini masih beragama Budha, dan tidak ingin di Islamkan oleh Cirebon, dan bersikeras membenci beberapa orang Cirebon.
Karena sangat bencinya pada orang Cirebon, hingga saat di Cirebon sedang menyebar sebuah penyakit yang disebabkan karena Virus yang belum dijumpai namanya dan kebenaran virus itu disebutkan begitu membahayakan hingga banyak rakyat Cirebon yang meninggal, Nyimas Rambut Kasih tidak perduli bahkan juga mensyukurinya.
Tetapi untungnya berdasar analitis beberapa Tabib di Cirebon pada akhirnya diketemukanlah obat untuk mengatasi virus itu yakni "Buah Maja". Akan tetapi, karena banyak rakyat Cirebon yang terserang sakit, karena itu stock Buah Maja yang ada dalam daerah Kerajaan Cirebon tidak memenuhi. Hadapi hal itu Sultan Cirebon mengutus beberapa tentaranya untuk cari buah Maja ke Negeri tetangga, dan berdasar pencarian beberapa utusan itu, dijumpai jika buah Maja rupanya banyak tumbuh diwilayah Kerajaan Sindangkasih.
Dengar berita itu, selanjutnya Sultan Cirebon memerintah ke utusannya untuk beli dan bawa buah Maja dari Sindangkasih itu ke Cirebon. Namun berita ini selanjutnya didengarkan oleh Nyimas Rambut Kasih, beliau selanjutnya memerintah rakyatnya untuk membabad habis pohon Maja hingga tidak ada berbekas, karena untuk Nyimas Rambut Kasih Cirebon ialah lawan, jadi tidak bisa dibantu.
Betul saja, sesampai utusan Cirebon itu ke Sindangkasih rupanya buah Maja Sasaran mereka yang dahulu pernah mereka saksikan tumbuh subur di Sindangkasih lenyap seperti tidak berbekas. Kata " buah maja yang lenyap tidak berbekas" dengan bahasa Cirebon ialah "Majae Sangat jarang". atau Maja=Buah Maja, Langka=Tidak Ada/Tidak ada Sisa.
Karena kejadian tersebut Sindangkasih selanjutnya disebutkan oleh orang Cirebon dengan wilayah Majae Sangat jarang, dan dengan berakhirnya Zaman kata Majae Sangat jarang berbubah jadi Majalengka. Kata Majelengka berikut selanjutnya yang terakhir gantikan Sindangkasih.
Demikanlah cerita berkenaan Kerajaan Sindangkasih dan Ratunya yang namanya Rambut Kasih (nama yang lain Ambet Kasih) menurut saur-sepuhnya urang Majalengka.
Untuk menunjukkan kebenaran berkenaan kebaradaa kerajaan Sindangkasih yang di-claim ada di sisa Kab Majelngka saat ini itu, penulis mencari ke Naskah-naskah Kesultanan Cirebon, Mengapa Kesultanan Cirebon..? Ya Karena kesultanan Cirebon sebagai Lembaga pemerintah paling tua di Daerah Jawa Barat yang masih tetap ada, kan demikian, jadi mereka punyai catatan dalam periode classic, apa lagi jika kejadian itu dikat-kaitkan dengan Cirebon kan demikian:
Sesudah lakukan penelusuran, penulis mendapati :
Dalam Dokumen Carita Purwaka Caruban Nagari Pupuh Ke III, disebut: [/H4]
Diceritakan dengan singkat hal perjalanan hidup Prabu Siliwangi, seorang raja besar yang memerintah Pakwan Pajajaran. Dia ialah putra Prabu Anggalarang dari wangsa Galuh yang berkuasa di Surawisesa (keraton galuh). [/H4]
Pada periode mudanya, dia namanya Raden Manah Rarasa (Pamanah Rasa) dan dipiara oleh uaknya, Ki Gedeng Sindangkasih, seorang juru labuhan yang kuasai dermaga Muara Jati. Prabu Siliwangi memperistri puteri Ki Gedeng Sindangkasih namanya Nyai Ambetkasih. [/H4]
Prabu Siliwangi ikuti sayembara di negeri Surantaka, bawahan negeri Pajajaran, yang diadakan oleh raja Singapura, Ki Gedeng Tapa. Dalam sayembara itu, dia tampil jadi juara dan memiliki hak memperistri Nyai Subanglarang, putri Ki Gedeng Tapa.Sesudah Ki Gedeng sindangkasih meninggal dunia, Raden Pamanah Rasa jadi Raja Sindangkasih dengan gelar Prabu Siliwangi. [/H4]
Selangang beberapa saat lama waktunya, Prabu Siliwangi dikukuhkan jadi Maharaja di Pakwan Pajajaran bertitel Pabu Dewatawisesa dan tinggal di keraton Si Bima bersama istrinya Nyai Subanglarang. [/H4]
Dalam Dokumen Mertasinga pupuh XLX-L.17, disebut : [/H4]
Raja Sindangkasih pada periode Sunan Gunung Jati namanya Dalam Digja. Pada periode dalam Digja, Sindangkasih di taklukan Cirebon lewat Ki Besar Ing Susukan Dan Tegal Gubung.Dalam Penguasaan ini kisah Sindangkasih sebagai kerajaan disebutkan hancur. Dalam penguasaan ini Raja Sindangkasih disebutkan Moksa (Ada peluang tujuannya larikan diri) [/H4]
Sesudah menyaksikan ke-2 dokumen di atas itu anda mulai tercerahkan kembali..? atau bagimana..? anda masih tetap bingung?
Jadi ini, jika memang Kerajaan Sindangkasih itu ada, Nyi Ambet Kasih atau Rambut Kasih ada juga, tetapi ya demikian Kerajaan Sindangkasih itu bukan berada di daerah yang saat ini diberi nama Kabupaten Majalengka, terus Figur Nyi Rambut Kasih itu figur lama, Istri Prabu Siliwangi. Cirebon belum lahir saat itu, Cirebon masih di bawah kerajaan Singapura dan Surantaka.
Menurut ahli riwayat Kerajaan Sindang Kasih itu saat ini berada di Dusun Sindangkasih Kecamatan Papar Kab Cirebon . Maka karena hanya di Majalengka ada nama Dusun Sindangkasih terus dihubung-hubungkan dengan Kerajaan Sindangkasih kan tidak benar itu.
Dusun Sindangkasih itu banyak, bahkan juga di Kab Ciamis ada juga dusun yang namanya Sindangkasih. Apalagi kerajaan ini disebutkan sudah roboh pada periode sunan Gunung Jati era ke 15, Raja terakhir kalinya yakni Dalam Digja.
Nach karena itu tuntaslah keterangan penulis, bagaimana apa anda orang Majalengka yang sepakat dengan tulisan ini...? Atau barang kali tidak sepakat..? Mengapa anda tidak sepakat...? beri alasanya di kotak kometar ya...!!! jika anda betul-betul tidak sepakat, yang sepakat juga bisa silakan kirim komentarnya ya...!!! Bagi Artikel ini
Posting Komentar untuk "Sejarah dan Asal-Usul Kabupaten Majalengka Jawa Barat"
Posting Komentar