Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebih Mengenal Tentang Tugu Nanas Subang

Tugu Nanas Subang - Monumen Nanas adalah monumen yang terletak di Jalancagak, Subang, Jawa Barat. Orang sering menyebutnya 'Tugu Nyagak' yang berarti jalan bercabang. Tugu Nanas Subang merupakan simpang bundaran yang menjadi akses kendaraan yang ingin melintasi Subang, Bandung, Purwakarta dan Sumedang.

tugu-nanas-subang

Sejarah Tugu Nanas Subang

Kabupaten Subang dikenal dengan sebutan Kota Nanas atau Kota Nanas Madu. Julukan tersebut berasal dari kebanyakan warga Subang berprofesi sebagai petani buah nanas. Nanas yang diproduksi di Subang dikatakan jauh lebih manis daripada nanas dari daerah lain. Biasanya nanas dijajakan di pinggir jalan, terutama di Jalan Cagak yang merupakan pertigaan antara Wanayasa - Bandung - Sumedang - Subang. 

Sebagai komoditas unggulan, nanas Subang tidak hanya dijual dalam bentuk buah saja, tetapi juga olahan lainnya seperti selai, dodol dan keripik. Nanas Subang yang terkenal adalah nanas madu yang sangat manis dan memiliki ukuran yang besar. Tugu Nanas sendiri merupakan icon Jalancagak yang merupakan penghasil nanas terbesar di Subang dan menjadi pemasok utama nanas di seluruh Indonesia. 

Hal ini sejalan dengan mata pencaharian masyarakat Jalancagak sendiri yang sebagian besar berprofesi sebagai petani nanas. Selain sebagai penghasil nanas terbesar, Jalancagak juga memiliki bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda di Subang, salah satunya adalah bangunan yang kini menjadi Kantor Pos yang letaknya persis di depan Monumen Nanas.

Tugu Nanas Prabumulih

Nampaknya maskot Prabumulih sebagai kota nanas sebentar lagi akan tinggal julukan saja. Pasalnya, semakin banyak tanaman buah nanas yang terus menghilang dari muka bumi dalam tumpukan kesunyian. Saat ini, selain langka, nanas juga sepertinya belum mendapat perhatian dari pemerintah kota Prabumulih, apalagi dengan menyiapkan lahan khusus untuk membudidayakan buah bersisik ini.

Subang Kota Nanas dan Ikonnya

Subang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang dikenal dengan sebutan Kota Nanas. Luas wilayahnya mencapai 2.051,76 kilometer persegi, dan dihuni oleh 1.594.903 penduduk berdasarkan data tahun 2021. Meski didirikan pada tahun 1948, wilayah Kabupaten Subang disebut-sebut sudah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Sejak dahulu nanas madu menjadi komoditas unggulan bagi kota Subang. 

Bahkan, produk yang dihasilkan kota ini sangat terkenal di seluruh pelosok Indonesia.  Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Subang tanpa mencicipi nanas Subang yang terkenal seantero negeri dengan nanas "Madu" nya yang rasanya manis dan tidak meninggalkan rasa asam di lidah. Nanas merupakan salah satu produk andalan Kabupaten Subang. Setiap tahun Subang menghasilkan tak kurang dari 59.000 ton nanas. 

Sentra produksi buah yang kulitnya tersusun bersisik ini berada di Kecamatan Jalancagak. Namun, tidak semua nanas yang dihasilkan adalah nanas "Madu" yang terkenal di seluruh negeri. Nanas jenis ini terkenal berair dan memiliki rasa manis tanpa rasa pahit serta tidak menyebabkan gatal di tenggorokan. Buah dengan berat antara 3-3,5 kilogram ini istimewa karena tidak mudah ditemukan. 

Seperti halnya satu atau dua buah kelapa muda kopyor yang ditemukan di rumpun kelapa, satu atau dua butir nanas madu dapat ditemukan dalam satu kwintal nanas. Itu sebabnya tidak mudah bagi mereka yang ingin mencicipi buahnya untuk menemukannya di deretan kios penjual nanas yang bertebaran di sepanjang jalan di Kecamatan Jalancagak.

Sejarah Jalan Cagak Subang   

Jalan cagak merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indonesia. Terletak di bagian selatan Subang, jarak ke ibukota kabupaten sekitar 18 km dengan waktu tempuh 20 menit. Topografi Jalancagak bergunung-gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Tambahan informasi buat kamu, jangan lupa kunjungi artikel berikut yaa.. Maulana Hasanuddin

Demikian ulasan tentang Lebih Mengenal Tentang Tugu Nanas Subang, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Lebih Mengenal Tentang Tugu Nanas Subang"